:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5280682/original/029808200_1752243236-Reezal_Noerdza_1.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Reezal Noerdza bukan nama baru di belantika musik Indonesia. Ia dikenal sebagai additional guitar player atau gitaris Hijau Daun. Dari pemain gitar, ia melebarkan sayap karier sebagai penyanyi.
Pertengahan tahun ini, ia melepas lagu baru “Terbunuh Rindu.” Musik dan liriknya digarap sendiri oleh Reezal Noerdza dengan genre pop rockmantik, pelesetan dari pop rok dengan lirik romantis.
Saat merekam lagu “Terbunuh Rindu,” Reezal Noerdza dibantu Yobo Kembang Tulip dalam menyusun aransemen agar hasil akhirnya ear-catching sekaligus easy listening tanpa abai terhadap nuansa rindu sebagai topik utama.
“Saya menggaet Amanda Lucson sebagai model video klip yang mana beritanya sempat viral tentang hubungannya dengan salah satu finalis ajang pencarian bakat,” kata Reezal Noerdza.
Harapan Yang Runtuh
… Selengkapnya
“Harapan yang runtuh, kekecewaan yang menusuk bertubi-tubi dengan apik Amanda Lucson mainkan dalam video klip, seolah related seperti kisahnya yang telah lalu,” ia menyambung.
Reezal Noerdza menjelaskan, “Terbunuh Rindu” adalah single ketiganya sebagai penyanyi solo. Sebelumnya, ia meluncurkan single “Dewasa” dan “Karena Aku Lelaki” yang disambut hangat pencinta musik.
Related ke Banyak Orang
… Selengkapnya
Klip “Terbunuh Rindu” telah mengudara di kanal YouTube Reezal Noerdza sejak 11 Juni 2025. Disutradarai Cungphots, lagu dan video klipnya diapresiasi positif netizen Tanah Air.
“Aku rasa lagu ini related ke banyak orang di luar sana tentang realita, cinta dan logika. Semoga ‘Terbunuh Rindu’ menambah warna dan pilihan musik bagi pendengar juga pencinta musik di Indonesi,” Reezal Noerdza mengakhiri.
Bicaralah Padaku Empat Mata
Bicaralah padaku empat mata
Tanpa terbata-bata apa adanya
Jika kau melihat bola mata yang berkaca
Wajar saja karna ku kecewa
Terluka karna cinta itu biasa
Tapi kehilangan dirimu aku tak bisa
Bertaruh pada waktu sampai ku lupa
Hingga aku terbunuh rindu
Bahagia itu awal yang ku kira
Kala semua tak lagi masuk logika
Cinta fakta tak seperti realita
Tersadarkan dustamu itu nyata
Terluka karna cinta itu biasa
Tapi kehilangan dirimu aku tak bisa
Bertaruh pada waktu sampai ku lupa
Hingga aku terbunuh rindu
Terluka karna cinta itu biasa
Terluka karna cinta itu biasa
Tapi kehilangan dirimu aku tak bisa
Bertaruh pada waktu sampai aku lupa
Hingga aku terbunuh rindu
Sebenarnya aku juga merasakan hal yang sama
Tapi kehilangan dirimu belum terbiasa
Bertaruh pada waktu sampai aku lupa
Hingga aku terbunuh rindu
Hingga aku terbunuh rindu
… Selengkapnya