:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5156998/original/088707700_1741574904-AP19127015395879.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Hailey Bieber tak hanya dikenal sebagai model, maupun istri Justin Bieber. Ia juga adalah seorang entrepreneur lewat bisnis skincare dan makeup rhode yang ia dirikan. Namun usaha ini ia lepas kepada brand kondang dalam nilai fantastis.
Dilansir dari E! Online dan People, Kamis (29/5/2025), wanita 28 tahun telah resmi menjual perusahaan Rhode Skin miliknya kepada e.l.f. Beauty seharga $1 miliar. Bila dikonversikan dengan kurs saat ini, angkanya mencapai Rp16,2 triliun
Akuisisi tersebut terdiri dari US$800 juta dalam bentuk tunai dan saham yang diberikan kepada pemilik Rhode—termasuk CEO Nick Vlahos, Hailey Bieber dan juga pendirinya, Lauren Ratner dan Michael D. Ratner.
Sementara 200 juta dollar sisanya akan dibayarkan dari pendapatan yang diperoleh dalam jangka wajtu tiga tahun mendatang.
Langkah Baru
Dalam keterangan tertulisnya, Hailey Bieber menyebut bahwa langkah ini merupakan babak baru baru bagi perusahaan yang didirikannya ini.
“Saya selalu punya impian besar untuk perusahaan ini, dan yang terpenting bagi saya adalah terus membawa Rhode ke lebih banyak tempat, ruang, dan wajah di seluruh dunia,” tulis Hailey dalam unggahan Instagram-nya.
“Jadi, hari ini saya sangat gembira dan bangga mengumumkan bahwa kami bermitra dengan e.l.f. Beauty seiring langkah kami ke babak baru dalam dunia Rhode.”
Sejarah Rhode
Pada Juni 2022, Hailey Bieber meluncurkan merek perawatan kulitnya sendiri yang bernama Rhode. Merek ini diberi nama sesuai dengan nama tengahnya.
Rhode menawarkan berbagai produk perawatan kulit yang fokus pada kualitas dan efektivitas. Produk-produk Rhode dengan cepat mendapatkan popularitas di kalangan pecinta kecantikan. Hal ini terbukti dari penjualan Rhode yang mencapai lebih dari $200 juta dalam 12 bulan hingga Maret 2025.
Impian Hailey Bieber untuk Rhode
Dalam wawancara dengan People pada 2022 lalu saat peluncuran merek skincare ini, Hailey Bieber mengatakan ia punya mimpi bahwa Rhode akan bersifat inklusif.
“Sangat penting bagiku bahwa jika saya membuka dunia Rhode, semua orang diundang. Semua orang dilibatkan. Saya ingin agar dunia ini dapat diakses dan didapatkan oleh semua orang,” tuturnya kala itu.