:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5233033/original/041866800_1748260686-Soul_Asylum_3.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Soul Asylum, band rock alternatif yang berasal dari Amerika Serikat, dibentuk pada musim panas 1981 di Minneapolis, Minnesota.
Awalnya dikenal dengan nama Loud Fast Rules, grup musik ini terdiri dari teman-teman SMA yaitu Dave Pirner (vokal, gitar), Dan Murphy (gitar), dan Karl Mueller (bass).
Mereka dengan cepat menjadi pelopor rock kampus di Amerika, mengikuti jejak band-band terkenal lainnya seperti Hüsker Dü dan The Replacements.
Setelah beberapa kali mengalami pergantian personel, termasuk penambahan Grant Young pada drum, band ini resmi berganti nama menjadi Soul Asylum.
Pada tahun 1984, mereka menandatangani kontrak rekaman dengan Twin/Tone dan merilis beberapa album, meskipun penjualan album mereka saat itu masih rendah meski sukses dalam pertunjukan langsung.
Terobosan besar bagi Soul Asylum terjadi pada tahun 1992 dengan rilis album Grave Dancers Union melalui Columbia Records. Singel “Runaway Train” menjadi hit besar, mencapai posisi ke-5 di Billboard Hot 100 dan meraih Grammy Award untuk Lagu Rock Terbaik pada tahun 1994.
Kesuksesan lagu ini tidak hanya meningkatkan penjualan album hingga double-platinum, tetapi juga meningkatkan kesadaran publik terhadap isu anak-anak yang hilang. Bahkan, video ”Runaway Train” berhasil membantu para orang tua menemukan anak-anak mereka yang hilang.
Perjalanan Karir Soul Asylum
… Selengkapnya
Setelah kesuksesan album Grave Dancers Union, Soul Asylum merilis beberapa album lainnya, meskipun tidak mencapai kesuksesan yang sama.
Band ini mengalami perubahan susunan personel, termasuk kehilangan tragis Karl Mueller pada tahun 2005. Meskipun begitu, Soul Asylum tetap berkarya dan terus tampil hingga saat ini dengan Dave Pirner sebagai anggota tetap dan pemimpin band.
Sejak berdiri, Soul Asylum telah merilis lebih dari 12 album studio dan dikenal karena lirik yang kuat serta penampilan yang memikat. Musik mereka sering kali mencerminkan isu-isu sosial, dan Dave Pirner juga dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Selain itu, Pirner juga telah merilis album solo dan buku kumpulan lirik Soul Asylum.
Warisan dan Pengaruh Soul Asylum
… Selengkapnya
Soul Asylum tidak hanya dikenal karena musiknya, tetapi juga pengaruhnya dalam dunia rock alternatif. Mereka menjadi inspirasi bagi banyak band yang muncul setelah mereka dan terus dikenang sebagai salah satu band ikonik dari era 90-an.
Dengan lirik yang mendalam dan melodi yang catchy, Soul Asylum berhasil menciptakan tempat khusus di hati penggemar musik di seluruh dunia.
Diiringi semangat untuk terus berkarya, Soul Asylum menunjukkan bahwa meskipun telah melalui banyak tantangan, mereka tetap menjadi kekuatan yang relevan dalam industri musik.
Melalui penampilan yang memukau dan komitmen terhadap isu sosial, mereka terus menarik perhatian generasi baru di kalangan para penggemar.
Momen Bersejarah Soul Asylum Bantu Temukan Puluhan Anak Hilang
Momen bersejarah terjadi saat video musik salah satu lagu terbaik Soul Asylum mampu memberikan dampak sosial nyata. Pada tahun 1993, Soul Asylum membuktikan bahwa karya seni bisa menjadi alat untuk perubahan. Pasalnya, video musik lagu ”Runaway Train” secara mengejutkan membantu banyak pihak untuk menemukan puluhan anak hilang dan remaja yang rentan.
Video musik lagu ini tidak hanya menampilkan performa band seperti biasa. Di balik lirik yang melankolis dan aransemen yang kuat, “Runaway Train” disertai foto dan nama anak-anak yang hilang, disusun layaknya pengumuman layanan publik.
Beberapa versi video diproduksi menyesuaikan wilayah tayang. Versi Amerika Serikat dimulai dengan layar hitam bertuliskan: “Ada lebih dari satu juta anak muda yang tersesat di jalanan Amerika”. Sementara versi Inggris berbunyi: “100.000 anak muda tersesat di jalanan Inggris”.
Tak sekadar estetika visual, upaya ini membuahkan hasil yang sangat nyata. Setidaknya 21 hingga 26 anak yang ditampilkan dalam video tersebut berhasil ditemukan.
“Tony Kaye yang membuat videonya,” ujar vokalis Soul Asylum, Dave Pirner, dalam The James McMahon Music Podcast, menjelang kembalinya band ini ke Inggris bersama Everclear.
“Waktu itu, dia mengangkat soal karton susu. Di Amerika dulu sempat tren menampilkan foto anak hilang di karton susu. Lalu dia bilang, ‘Bagaimana kalau kita coba cari anak-anak itu?’ Dan ide itu langsung mengena buat saya. Saya pikir, ‘Ini lebih besar dari sekadar video promosi bodoh. Ini bisa punya makna.’ Dan akhirnya kami mulai dari situ. Saya rasa video itu benar-benar membawa dampak. Sesuatu yang jarang bisa dikatakan tentang video musik,” lanjut Dave.