![[Bintang] Sheila Dara Aisha](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/EcVJDbJB9gHKcqatrpcOLVxgSeA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1846340/original/000405000_1516949350-Sheila_Dara_Aisha__12_.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta Aktris Sheila Dara baru-baru ini mengungkapkan pandangannya soal hubungan saat mempromosikan film Sore: Istri dari Masa Depan bersama Volix Media.
Dalam sesi wawancara, ia ditanya lebih memilih untuk meninggalkan atau ditinggalkan dalam sebuah hubungan. Tanpa ragu, Sheila menjawab bahwa ditinggalkan jauh lebih berat secara emosional.
“Gue kayanya mendingan ninggalin, karena kalau ditinggalin lebih sedih, dan pasti untuk bertahan hidupnya lebih sulit, lebih banyak yang kita harus deal with. Jadi sebenarnya paling enak tuh ninggalin,” ujar Sheila.
Ia juga menekankan bahwa perasaan hampa setelah ditinggalkan bukanlah hal yang mudah dihadapi.
“Kalau ditinggalin kan pasti rasanya hampa, sedih, dan harus cari cara baru, gimana caranya kita untuk survive sendirian kali ini. Karena kan biasanya pasti ada anchor-nya, terus tiba-tiba gone,” tambahnya.
Pengalaman Sheila dalam Hubungan
Sheila mengaku bahwa kehilangan seseorang yang biasa menjadi penopang hidup membuatnya harus menemukan kembali arah dan tujuan. “Kita harus cari tujuan baru, apa yang bisa bikin kita bertahan hidup lagi ya?” tutupnya.
Sementara itu, Sheila Dara kembali ke layar lebar lewat film Sore: Istri dari Masa Depan produksi Cerita Films. Disutradarai oleh Yandy Laurens, film ini mengangkat kisah romansa bertema perjalanan waktu yang emosional dan penuh makna.
Sheila berperan sebagai Sore, sosok perempuan misterius dari masa depan yang hadir dalam hidup seorang pria bernama Jonathan.
Karakter Sore
Menurut Sheila, karakter Sore sangat berbeda dari kepribadiannya sendiri. Justru karena perbedaan itu, ia merasa banyak belajar. “Sore itu sangat soulful, sangat empatik, sangat wise. Hal-hal yang kayaknya tidak secara natural keluar dari aku,” jelasnya di XXI Plaza Indonesia, Rabu (2/7/2025).
Ia bahkan menyebut bahwa banyak dialog Sore yang begitu dalam dan membuatnya terdiam. “Aku baca dan mikir, kok ini orang bisa ngomong kayak gini ya?” katanya. Hal itu menjadi pengalaman baru yang membekas dalam proses kreatifnya.