:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5249244/original/035617100_1749632054-IMG-20250611-WA0096.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Galang, dengan sikap kasar, mengusir Zora dan Kusno, menegaskan bahwa dia tak lagi menganggap Reno sebagai adiknya. Hati Zora hancur, meyakini Galang bertanggung jawab atas hilangnya Reno. Kusno berusaha menenangkan Zora yang dilanda kesedihan. Hilda, meski dihantui keraguan dan rasa bersalah, ditekan secara emosional oleh Galang. Dengan niat tersembunyi, Galang melamar Hilda secara romantis palsu, demi menguasai harta warisan Lian Bagaskara.
Sementara itu, Nenek Dirga mengalami insiden kecopetan. Amira, dengan keberanian, berhasil menangkap si copet dengan cara cerdik, membuka pintu taksi tepat saat copet melintas. Ketika nenek pingsan karena sesak napas, Amira membawanya ke halte dan kemudian mengantarnya ke rumah Damar. Damar sangat berterima kasih atas kebaikan Amira. Meski Amira menolak diantar pulang karena khawatir Aksa salah paham, Damar tetap mengawasinya dan bahkan mengikutinya dari jauh dengan motor saat hujan.
Di sisi lain, Aksa bersama polisi mencari Reno berdasarkan informasi dari Bastian, sementara Zora dan Kusno mengikuti dari kejauhan.
Reno ditemukan dalam kondisi kritis di sebuah saung. Aksa, dengan hati yang pilu, segera meminta bantuan medis. Reno dibawa ke rumah sakit, dan Aksa mempercayakan Zaki untuk menjaganya karena ia harus kembali ke Amira dan Sasa. Amira menceritakan dengan jujur kepada Aksa tentang kejadian dengan Damar.
Ketika Aksa melihat Amira baru tiba di rumah dengan taksi, ia juga melihat Damar memandangi Amira dengan senyum dari kejauhan. Meskipun Aksa berusaha menahan rasa cemburu, hatinya tetap merasa terganggu.
Amira dan Aksa akhirnya beristirahat bersama, namun di dalam hati, Amira masih khawatir akan prasangka Aksa. Amira juga mulai bertanya-tanya apakah Aksa menjaga jarak karena mereka belum pernah melakukan hubungan suami istri.